Jumat, 24 Mei 2013

Hujan dan Nyanyian Kerinduan


Aku selalu teringat padamu ketika hujan turun, terutama pada luka yang kamu berikan. Padahal, aku berharap sejuknya air hujan mampu mengobati luka ini. Nyatanya, hujan hanya kembali mengingatkanku pada semua kenangan tentang dirimu. Dan membuka kembali luka yang hampir kering.

Hujan tidak lagi menjadi hal yang paling kutunggu-tunggu. Tidak setelah kamu pergi. Tidak setelah semua kenangan buruk ini muncul ketika hujan turun.

Dulu aku selalu merindukan tetesan air hujan yang jatuh dan menyentuh pipiku. Dulu aku selalu ingin merasakan sejuknya tetesan air hujan yang membuatku nyaman. Dulu...aku dapat mendengarkan nyanyian kerinduan yang diciptakan hujan.

Sekarang segalanya telah berubah. Iya, kamu tak lagi ada disini. Menemaniku, membisikan kata-kata yang mampu menciptakan semburat merah dipipiku. Membuatku percaya bahwa segalanya akan baik-baik saja, selama kamu disisiku. Selama kamu mencintaiku.

Tapi tidak untuk saat ini. Aku benci tetesan air hujan yang jatuh dan menyentuh pipiku. Aku benci karena tetesan air hujan tak lagi mampu membuatku nyaman.  Dan, aku benci hujan dengan segala nyanyian kerinduan yang ia senandungkan.

Hujan hanya mengingatkanku pada semua kenangan yang tak lagi berarti dimatamu. Mengingatkanku betapa bodohnya manusia ketika dihadapkan dengan cinta. Aku tahu, aku tidak bisa terus berjalan ditempat seperti ini. Mengulang-ulang segala sesuatu yang kuharap tidak akan pernah menjadi kenangan. I know.  Life must go on.

Jumat, 16 Desember 2011

Aku

Malam itu,seperti biasa ia merapikan buku-buku pelajarannya. Dimasukkannya buku untuk pelajaran besok kedalam tas berwarna merah muda yang menjadi warna favoritnya belakangan ini.
Tanpa sengaja ia mendapati secarik kertas terjatuh dari buku catatannya,ia lalu membacanya dalam hati ulangan harian Matematika.
Diujung kanan atas kertas tersebut terdapat angka tujuh puluh lima yang ditulis dengan tinta merah.

Gadis itu,tidak pernah mengeluh selama berminggu-minggu sembari menyesali apa yang telah diperbuatnya di kemarin hari, ia tidak pernah menengok masa lalu karena baginya kegagalan dihari kemarin merupakan jalan menuju keberhasilan di hari esok.

Ia meletakkan kembali kertas ulangannya,berharap ulangan selanjutnya mendapat nilai yang lebih baik dengan cara yang benar tentunya. Hari ini sudah baik,tapi esok harus lebih baik, pikirnya.

Dari caranya berbicara,mungkin banyak yang akan mengira dia seorang yang pendiam. Namun,apabila kau mengenalnya lebih dalam hari mu akan dibuat berwarna dengan segala canda tawa dan keluguannya

Ada saat dimana ia harus menunggu sesuatu yang tak pasti atau sekedar mengaggumi milik orang lain sambil berharap Tuhan mau memberinya satu, hal-hal yang masuk daftar not-to-do-list.

Tentang asal-usulnya,ia lahir 16 tahun yang lalu sebelum blog ini dibuat,tepatnya tanggal 23 Oktober 1995 hari yang spesial atau setidaknya untuk dia seorang. Ia keturunan Tionghoa, yang meskipun tidak memiliki mata yang sipit ataupun kulit yang putih seperti kebanyakan.

Ia tak menyukai seseorang yanng membuat segala sesuatu menjadi ribet.
baginya Life has been complicated,so don't make it more complicated.
Tak ada yang spesial dari gadis ini,ia hanya mencoba menjadi manusia yang 'sempurna',although it's impossible. Menjadi pribadi yang bisa membuat orang disekelilingnya tertawa atau sekedar mendapat penilaian yang baik dimata orang lain.

Gadis itu jarang mudah menyerah,selama masih bisa mengapa harus takut? Atau selama engkau masih bisa melakukan sendiri mengapa harus meminta bantuan orang lain?

Menyerah bukan solusi,selalu ada jalan keluar disana,dan yang perlu kita lakukan hanyalah terus berusaha dan berdoa tentunya.

Malam ini ia tutup dengan menarik selimut tipisnya, mencoba menghindari dinginnya udara malam yang menyiksa. Berharap esok pagi masih dapat melihat sinar mentari yang hangat menyapa kulitnya.

Ngomong-ngomong siapa sih gadis itu?

Aku.

Selasa, 13 Desember 2011

The Power Of Positive Thinking

Tuhan tidak membuat sesuatu yang buruk. Kita memiliki pilihan setiap pagi; memilih merasa nyaman akan diri atau memilih merasa kacau. Jadi,masalah bukan sesuatu yang harus dihilangkan melainkan merupakan tanda kehidupan.

(Norman Vincent Peale-The Power Of Positive Thinking)